loading...
Kenapa buah lokal? Buah impor memang bagus dan "bergengsi". Tapi, buah itu dipetik ketika masih mentah. Menurut pakar nutrisi Emilia E Achmadi, hal tersebut akan meng-cut nilai nutrisi yang ada di dalam buah. "Jadi, soal nutrisi, buah lokal justru lebih bagus,” tandas wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat itu.
Ambil contoh apel. Buah berdaging putih ini mengandung serat cukup tinggi, vitamin B kompleks yang berperan dalam pelepasan kerbohidrat menjadi energi, serta kalium/potassium yang bisa menjaga kesehatan tekanan darah. Apel juga mengandung flavonoid, yakni senyawa alami yang banyak dimiliki buah dan sayur. Studi menunjukkan, flavonoid baik untuk kesehatan jantung.
Baca Juga:
Ada lagi mangga. Dengan mengonsumsi dua buah mangga, kebutuhan vitaman C harian sudah bisa dipenuhi. Kita tahu, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi yang baik untuk mencegah anemia. Selain itu, vitamin C juga berperan dalam pembentukan jaringan kolagen seperti yang terdapat pada kulit. Buah berdaging kuning atau oranye ini pun memiliki kandungan kalium/potassium, vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan kulit, serta vitamin B kompleks.
Kandungan vitamin dan mineral anggur juga hampir sama dengan apel. Tambahan lagi, buah berwarna ungu ini kaya vitamin C dan mengandung 80% air yang berguna untuk mencegah dehidrasi. Sementara jambu biji (guava) mengandung beta-carotene sebagai precursor vitamin A yang dapat membantu menjaga kondisi kulit, daya tahan tubuh, dan baik untuk kesehatan mata. Lalu jeruk, yang dapat membantu mencegah dehidrasi karena kandungan airnya tinggi, juga kaya vitamin C yang mampu membuat kita segar sepanjang hari.
Begitu baik kandungan gizi pada buah, jangan sampai ketika sudah ada di tangan kita nutrisinya malah terkikis. Berikut empat cara untuk menjaga kandungan nutrisi buah:
1. Jenis buah yang berkulit tipis seperti apel, anggur, dan pir sebaiknya dimakan tanpa dikupas kulitnya terlebih dulu karena kandungan vitamin dalam kulit buah tersebut sangat besar. Begitu juga buah berbiji halus seperti semangka dan duku, boleh dikonsumsi beserta biji-bijinya karena biji ternyata juga mengandung banyak vitamin. Kulit ari pada salak atau kulit putih pada jeruk juga sangat dianjurkan untuk tidak dibuang, karena di sanalah sumber serat berasal.
2. Konsumsi buah atau jus sesaat setelah dibeli atau dibuat. Hindari mengupas kulit buah, lalu menunda menyantap dagingnya. Buah yang sudah dikupas kulitnya akan berkurang nutrisinya sekitar 15-25%. Begitu juga dengan jus. Minum jus sesaat setelah dibuat. Kalau terpaksa harus menunda minum, taruh jus dalam kontainer yang tidak tembus pandang agar tak ada sinar ultraviolet dan udara yang masuk. Kalau jus disimpan dalam kontainer tembus pandang, 50% nutrisinya bisa hilang.
3. Periksa kondisi buah ketika Anda membelinya. Jangan sampai Anda membeli buah yang sudah mendapat suntikan zat-zat membahayakan. Biasanya, buah yang sudah disuntik kondisi kulitnya akan tidak mulus alias memiliki bintik hitam. Bintik hitam ini terbentuk akibat adanya oksidasi. Ingat, oksidasi terjadi kalau kulit buah sudah dirusak.
4. Beberapa jenis buah memang ada yang kulitnya diberi lilin sebagai pengawet. Lilin sejatinya mampu meminimalkan oksidasi dan penguapan air. Namun, lilin akan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak secara terus-menerus dalam jangka panjang. Makanya, supaya lebih aman, cuci buah secara menyeluruh saat hendak disantap. Caranya, bersihkan terlebih dulu dengan air mentah, lalu air hangat, kemudian poles menggunakan handuk. Dengan begitu lilin akan hilang. Memang tidak 100% hilang. Tapi, Anda tak perlu takut dengan sedikit ”zat berbahaya” yang masuk, karena pada dasarnya tubuh kita mampu mengeluarkan toksin.
(tsa)
"buah" - Google Berita
November 26, 2019 at 11:55AM
https://ift.tt/2OFrytW
Empat Cara Jaga Kandungan Nutrisi Buah - SINDOnews.com
"buah" - Google Berita
https://ift.tt/2ZJsuGa
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Empat Cara Jaga Kandungan Nutrisi Buah - SINDOnews.com"
Post a Comment