Search

Pamer Buah-Buah Langka, Ada Buah yang Tidak Bisa Diperjualbelikan - Radar Banjarmasin

PROKAL.CO, Marajai, desa yang terletak di lereng pegunungan Meratus ini, menunjukkan pesonanya. Puluhan jenis buah lokal dipamerkan. Dari yang paling populer hingga sangat langka.

-- Oleh: WAHYUDI, Balangan. --

GUGUSAN bukit tampak berderet rapi mengelilingi Desa Marajai yang ketenarannya sudah mendunia, seiring dengan penemuan ratusan jenis buah lokal dan langka oleh Hanif Wicaksono, seorang pemerhati buah-buahan.

Oleh karenanya, tidak sedikit peneliti lokal hingga mancanegara melakukan penelitian di desa pedalaman Kecamatan Halong Kabupaten Balangan ini.

Minggu (7/2) kemarin, Desa Marajai benar-benar memesona ratusan pengunjung yang berkunjung ke sana dengan koleksi puluhan jenis buah-buahan lokal dan langka miliknya.

Pameran buah-buahan ini dibungkus dalam sebuah acara Festival Buah Lokal Kalimantan Selatan. Bertajuk, Hutan Lestari, Desa Mandiri.

Banyak buah-buahan yang wujudnya baru pertama kali penulis lihat. Begitu juga dengan namanya, baru tahu sekarang. Hal serupa dialami pengunjung lainnya, semua memperlihatkan ekspresi kagum.

Menurut penuturan Hanif, koordinator acara, ada sekitar 70 sampai 80 jenis buah-buahan lokal dan langka yang dipamerkan dalam kesempatan ini. Diantaranya bahkan ada yang sudah dilindungi Undang-Undang. Dilarang diperjualbelikan.

“Sebenarnya masih banyak lagi sampai 150 an jenis, tapi karena musimnya sudah lewat, jadi buah yang ada saja yang kita pamerkan,” ujarnya. Acara ini, kata Hanif, digelar selama dua hari, 8-9 Februari 2020. Selain festival buah lokal, ada juga pameran eco print dan geo tour.

Sejatinya, lanjut Hanif, tujuan utama dari kegiatan yang sudah dilaksanakan kali kedua ini, selain memberikan pendidikan kepada pengunjung terkait buah-buahan, juga meningkatkan ekonomi warga.

“Beberapa tahun lalu mungkin nama desa ini tidak pernah didengar oleh orang luar, tapi dengan adanya kegiatan ini, setidaknya warga memiliki sumber mata pencaharian yang lain selain berkebun karet dan jagung,” ujarnya.

Impian Hanif beriringan dengan pemerintahan desa yang memiliki program baru, menjadikan desanya sebagai desa wisata plasma nutfah.

Bukan cuma warga lokal Kalimantan Selatan yang datang untuk menikmati berbagai buah lokal dan langka. Ada juga turis dari luar negeri. Jepang, Prancis, Australia.

Joys, warga negara Prancis mengaku, sangat menikmati waktunya selama dua hari berada di Desa Marajai. Alamnya begitu kaya. Keramahan juga ditunjukkan warganya.

Joys yang merupakan pencinta buah-buahan ini, juga mengapresiasi gagasan pemerintah desa setempat yang menggelar festival buah. Menurutnya, ini terobosan yang sangat bagus untuk kemajuan desa.

Bupati Balangan Ansharuddin yang turut berhadir dalam kesempatan itu sangat berterima kasih kepada warga setempat atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Marajai telah memperkenalkan Balangan ke mata dunia. Ini harus dikembangkan lagi, sehingga menjadi ciri khas Balangan. Kami dari pemerintah daerah tentunya akan selalu mendukung,” tegasnya.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian buah secara cuma-cuma kepada para pengunjung. (ran/ema)

Let's block ads! (Why?)



"buah" - Google Berita
February 11, 2020 at 10:36AM
https://ift.tt/39pePEh

Pamer Buah-Buah Langka, Ada Buah yang Tidak Bisa Diperjualbelikan - Radar Banjarmasin
"buah" - Google Berita
https://ift.tt/2ZJsuGa

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pamer Buah-Buah Langka, Ada Buah yang Tidak Bisa Diperjualbelikan - Radar Banjarmasin"

Post a Comment

Powered by Blogger.